Pemerintahan

Wabup Jombang Hadiri Sarasehan Advokasi Positif Toleransi dan Kerukunan Umat Beragama

Diterbitkan

-

Wabup Jombang Hadiri Sarasehan Advokasi Positif Toleransi dan Kerukunan Umat Beragama

Memontum Jombang – Wakil Bupati Jombang, Sumrambah, mewakili Bupati Jombang, Hj Mundjidah Wahab, menghadiri kegiatan Sarasehan Advokasi Positif Toleransi, Moderasi dan Kerukunan Umat Beragama di Pendopo Kabupaten Jombang, Selasa (15/06) tadi.

Pelaksanaan yang dibuka oleh Wakil Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Prof. Dr Hariono M.Pd. mewakili Kepala BPIP Fahrudin Widodo, SH. MM, dihadiri Forkopimda Kabupaten Jombang, kepala OPD, FKUB, Forum Pembaharuan Kebangsaan, Muslimat hingga Fatayat.

Baca juga:

    Wakil Bupati Jombang, Sumrambah, dalam sambutannya mengatakan, kata rukun dan kata toleransi itu semakin hari semakin sulit. Di mana, karena kondisi masyarakat yang semakin hari juga semakin individual.

    “Ini adalah tantangan kita bersama. Kita harus ingat semuanya, bahwa dengan adanya toleransi, maka ada saling menghormati, kebersamaan, kebersatuan, itu akan tetap ada. Itu semua NKRI tercinta tetap tegak berdiri,” kata Wakil Bupati.

    Advertisement

    Ditambahkan Wakil Bupati Jombang, masyarakat Kabupaten Jombang adalah masyarakat yang majemuk. Meski pun, mayoritas beragama Islam.

    “Sebagai mana yang akan kita kunjungi hari ini, adalah Desa Gudo, Kecamatan Gudo. Di mana di situ, ada Klenteng Gudo. Kepala Desa Gudo, Pak Toni, juga merupakan dalang wayang potehi dan beliau banyak mendapatkan penghargaan dan salah satunya adalah hari ini. Yakni, karena melestarikan wayang potehi di Indonesia. Bagaimana kehidupan di Klenteng Gudo, itu antara keturunan Tionghoa dengan masyarakat juga bisa berbaur,” paparnya.

    Tidak hanya ke Kecamatan Gudo, Wakil Bupati Jombang Sumrambah juga akan mengajak rombongan dari BPIP untuk mengunjungi GKJ Mojowarno. Di mana, nantinya bisa dilihat bagaimana hidup dalam kebersamaan dan saling toleransi yang begitu luar biasa. Di tengah tengah yang namanya GKJ Mojowarno, juga ada namanya Tebuireng.

    “Alhamdulillah, sampai saat ini dan kita berharap seterusnya, konflik-konflik yang diawali oleh isu-isu ras maupun agama, tidak ada di Kabupaten Jombang. Tentunya, kita juga mengharapkan kehidupan yang lebih baik dan kita bisa membumikan Pancasila, agar kita bisa tetap berjuang untuk berdirinya NKRI Indonesia,” ujarnya.

    Advertisement

    “Alhamdulillah, pada tahun 2017, Jombang mendapatkan penghargaan sebagai kabupaten toleransi terbaik di Asia tenggara,” lanjutnya.

    Di tempat sama, Wakil Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), prof.dr Hariono., M.Pd, menjelaskan unsur penting kerukunan umat beragama. Diantaranya, pertama kesediaan untuk menerima adanya perbedaan keyakinan dengan orang atau kelompok lain, kesediaan membiarkan orang lain mengamalkan ajaran yang diyakininya. Lalu, kemampuan untuk menerima perbedaan yang selanjutnya dapat menikmati suasana kesatuan yang dirasakan orang lain sewaktu mereka mengamalkan ajaran agamanya.

    “Tantangan dalam kehidupan keagamaan yakni masih muncul permasalahan yang terkait dengan pendirian rumah adat. Kedua, munculnya gangguan keamanan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat sebagai akibat terjadinya konflik sosial bernuansa agama yang melibatkan kelompok masyarakat, aliran aliran keagamaan aliran kepercayaan dan ormas keagamaan,” papar Hariono. (azl/sit)

    Advertisement
    Advertisement
    Click to comment

    Tinggalkan Balasan

    Terpopuler

    Lewat ke baris perkakas