Pemerintahan
Mendes PDTT Ikuti Kuliah Umum Sekolah BUMDes
Bumdes tidak boleh mengganggu berbagai bisnis dan usaha masyarakat
Memontum Jombang – Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar, didampingi Wakil Bupati Jombang, Sumrambah, menghadiri kuliah umum sekolah Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Hall Budi Utomo STIE PGRI Dewantara Jombang, Sabtu(5/12) tadi.
Abdul Halim Iskandar, dalam kesempatan itu menyampaikan, Bumdes setara dengan BUMN, BUMD, yayasan serta lembaga-lembaga keuangan. Tetapi, masing-masing punya payung hukum berbeda-beda.
Abdul Halim Iskandar menambahkan, hari ini (Sabtu) rancangan peraturan pemerintah (RPP) Bumdes sudah selesai di Kementerian Desa. Tinggal, dua pertemuan lagi dan mudah-mudahan Desember ini, sudah disahkan.
“Itu akan memberikan implikasi yang luar biasa, bagi pergerakan Bumdes sebagai badan hukum untuk meningkatkan berbagai usaha. Bumdes adalah ujung tombak pertama dan utama dalam perekonomian desa yang di miliki oleh desa,” kata Abdul Halim.
Ditambahkan, Bumdes tidak boleh mengganggu berbagai bisnis serta usaha yang sudah di lakukan oleh masyarakat dan tidak merugikan warga masyarakat. “Tetapi, Bumdes bisa menjadi pemasaran dan melakukan pendampingan packacing dari usaha serta bisnis masyarakat,” terangnya.
Terkait Dana Desa Tahun 2021, tambahnya, ada sebesar Rp.72 trilliun. Namun, masih didiskusikan dengan Kementerian Sosial serta Kementerian Keuangan di bawah Kordinasi Menteri Menko terkait dengan BLT. APBN dengan segala turunannya masih merujuk pada UU No. 2 Tahun 2020 tentang kondisi Covid-19. Sehingga, fokus dari APBN adalah penanganan Covid19 serta pemulihan ekonomi Nasional.
“Dana Desa (DD) juga di alihkan ke penanganan Covid-19, serta pemulihan ekonomi nasional. Pembangunan fisik di perbolehkan tetapi harus dikaji dengan sungguh-sungguh dampak produktifitasnya kepada ekonomi dan Sumber Daya Manusia. Karena, tujuan DD adalah untuk pertumbuhan ekonomi serta peningkatan Sumber Daya Manusia,” ungkap Abdul Halim.
Sementara itu, Wakil Bupati Jombang dalam sambutannya, mengatakan bahwa kuliah umum ini merupakan kesempatan yang langka. Karena, bisa belajar dari Menteri Desa, sehingga memberikan nilai baik untuk perkembangan Bumdes Kabupaten Jombang.
Sumrambah menambahkan, perkembangan persebaran Covid-19 di Kabupaten Jombang, sudah hampir 1.618 orang. Dengan uraian, korban meninggal kurang lebih 174 orang.
“Mulai kemarin (Jumat) sudah di perketat melalui oprasi yustisi di Kota sampai Desa-desa serta mengumpulkan para pengurus NU, Muhamadiyah, LDII agar dalam proses beribadah kembali memperhatikan protokol kesehatan. Tempat wisata, cafe, restoran tidak akan ditutup, kecuali mereka tidak disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan,” ujarnya
Dalam kesempatan itu, Wakil Bupati juga menyampaikan terima kasih kepada STIE PGRI Dewantara, karena banyak hal yang sudah dibantu dalam program-program pengembangan ekonomi kemasyarakatan. Semoga, kerja sama ini tetap berlanjut dan akan membawa Jombang, berkarakter dan berdaya saing. (azl/sit)
- Pemerintahan4 tahun
Pemkab Jombang Resmikan Kawasan Industri Tangguh Semeru
- Pemerintahan4 tahun
RSUD Jombang Sediakan Layanan Psikologi Bagi Stres Terdampak Covid-19
- Pemerintahan4 tahun
Dukcapil Jombang Berinovasi dengan Pendataan Online
- Pemerintahan5 tahun
Dinas PUPR Jombang Canangkan Irigasi Modern
- Pemerintahan5 tahun
PG Tjoekir Salurkan Bantuan 3 Ton Gula ke Bupati Jombang
- Pemerintahan4 tahun
Bupati Jombang Pelajari Sport Center Bangkalan
- Berita5 tahun
Kyai Mustain Hasan Darul Ulum Jombang, Apresiasi TNI-Polri Amankan Pelantikan Presiden RI
- Pemerintahan4 tahun
Perusahaan dan Karyawan Harus Patuhi Protokol Kesehatan