Pemerintahan

Dekranasda Provinsi Jatim Beri Penghargaan 13 Kreator Batik Jombang

Diterbitkan

-

Penyerahan penghargaan diberikan langsung Ketua Dekranasda Jatim

Memontum Jombang – Pandemi covid-19 tidak menghalangi prestasi para kreator batik untuk mengangkat serta mendongkrak perekonomian di Kabupaten Jombang. Sebagai bukti, sebanyak 13 kreator batik di Jombang, mendapatkan penghargaan sebagai kreator batik yang diserahkan langsung oleh Ketua Dekranasda Provinsi Jawa Timur, Arumi Bachsin Emil Dardak.

Turut hadir dalam penyerahan penghargaan yang berlangsung di Balai Desa Jatipelem, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Selasa (1/12) tadi, Wakil Bupati Jombang, Sumrambah, Ketua Dekranasda Kabupaten Jombang, Wiwin Sumrambah, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Jombang, Bambang Nurbiyanto hingga Muspika Perak. Termasuk, Ketua Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Jombang, Kreator Batik Kabupaten Jombang, Perkumpulan warna Indonesia, Asosiasi Pengrajin Batik Jawa Timur, Asosiasi Batik dan Tenun Buana, Komunitas batik Surabaya serta Asosiasi pengrajin dan pengusaha batik Indonesia.

Ketua Dekranasda Jawa Timur, Arumi Bachsin, dalam sambutannya menyampaikan semoga momen tersebut menjadi momen bersejarah. Serta, bermanfaat dalam karirnya maupun perusahaan IKM agar bisa menembus pasar ekspor.

Advertisement

Arumi Bachsin menambahkan, pemerintah tidak sembarangan dalam memberikan penghargaan. Termasuk, kepada Kabupaten Jombang sendiri diberikan penghargaan, karena memang pengrajin atau IKM-nya sudah terbukti kualitasnya.

“Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada Dekranasda Kabupaten Jombang, serta seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Jombang, atas penjelasan mengenai RPJMD Kabupaten Jombang. Mengenai, usaha peningkatan lowongan pekerjaan yang sejalan dengan program Pemerintahan Provinsi Jawa Timur, Nawa Bhakti Satya,” katanya.
Tahun 2020 ini, ujarnya, angka tingkat pengangguran sangat tinggi. Penyebabnya, dikarenakan adanya pandemi. Tetapi untungnya, cobaan cobaan ini di masa yang cukup maju atau terfasilitasi secara digital. Kelebihan inilah, yang harus digerakkan bersama-sama.

“Di era pandemi Covid-19, kita dipaksa betul-betul memanfaatkan digital. Utamanya, untuk para perajin dan UKM. Kita harus memastikan setiap IKM serta perajin punya standart yang sama. Masa pandemi ini, harusnya dijadikan titik balik skema pemasaran perdagangan karena bukan lagi mendigitalisasi karena adanya pandemi. Tetapi mendigitalisasi karena menjadi sebuah keharusan,” tambahnya.

Masih menurut Arumi, 60 persen pemasukan perekonomian Jawa Timur, dipegang oleh UKM atau bisa di bilang UKM adalah tulang punggung perekonomian Provinsi Jawa Timur. Pemerintah menanggapi hal ini dengan serius. Jika UKM tidak di suport, bahkan sampai bangkrut, yang bangkrut bukan hanya pengrajin dan UKM. Tetapi, seluruh provinsi bahkan masyarakat yang lainnya.
“Ayo kita kerja bareng, jangan takut jika ada masalah mari kita diskusikan bersama, karena sudah ada klinik UKM,” ujar Arumi memotivasi.
Wakil Bupati Jombang, Sumrambah, dalam kesempatan itu menyampaikan terima kasih, telah menghadiri kegiatan pemberian penghargaan kepada kreator batik di Jombang. Menurutnya, batik tidak harus menjadi tampilan agar lebih tua. Tetapi, batik juga bisa menjadi tampilan masa kini.

Advertisement

Sumrambah berharap, jika suatu saat nanti, batik Jombang bisa dijadikan busana dan kenakan oleh seluruh Kepala Dinas Kabupaten Jombang serta Dekranasda Provinsi Jawa Timur. Tentunya, itu menjadi sarana promosi yang luar biasa bagi pengrajin Batik Jombang.

“Batik Jombang sendiri ada beberapa jenis yaitu batik motif arimbi, batik motif bunga Jombang, batik motif ringin contong dan lain sebagainya. Ini semua, agar dapat meningkatkan ekonomi masyarakat serta juga bisa menjadi budaya mencintai produk lokal,” paparnya. (azl/sit)

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas