Jombang

Cegah Stunting, Bupati Jombang bersama Forikan Provinsi Jatim Kampanye Gemarikan

Diterbitkan

-

Cegah Stunting, Bupati Jombang bersama Forikan Provinsi Jatim Kampanye Gemarikan

Memontum Jombang – Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Jombang menggelar kegiatan Kampanye Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) bersama Ketua Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (Forikan) Provinsi Jawa Timur, Arumi Bachsin Emil Dardak di Balai Desa Jogoroto, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang, Rabu (25/05/2022) tadi. Hadir langsung dalam pelaksanaan itu, Bupati Jombang, Hj Mundjidah Wahab, Ketua Forikan Kabupaten Jombang, Wiwin Sumrambah, Sekda Jombang, Agus Purnomo, Asisten, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan, Nur Kamalia, segenap OPD terkait, Forkopimcam, Kepala Desa se-Kecamatan Jogoroto hingga Panitia Perluasan Gemarikan Kabupaten Jombang.

Ketua Forikan Provinsi Jawa Timur, Arumi Bachsin Emil Dardak, dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada Pemda Jombang yang telah memfasilitasi Forikan menggelar kegiatan Gemarikan. Hal itu dikarenakan, Indonesia masih menghadapi permasalahan stunting, Angka Kematian Ibu (AKI) serta Angka Kematian Bayi (AKB) yang masih tinggi.

“Kegiatan hari ini merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan kadar gizi serta nilai gizi melalui makanan yang bergizi yaitu ikan. Baik ikan air tawar maupun ikan laut, yang memiliki kadar gizi yang sama. Selain itu, ikan memiliki banyak variasi mulai harga terjangkau hingga harga yang mahal. Sehingga, kita bisa memilih supaya tidak bosan,” ujarnya

Stunting, terangnya, ada beberapa faktor penyebabnya. Mulai yaitu makanan atau gizi serta infeksi. Sehingga, harus ada perbaikan gizi serta melakukan imunisasi lengkap supaya tercipta kekebalan tubuh.

Advertisement

“Hal ini merupakan tanggung jawab bersama. Mari bersama-sama menciptakan generasi muda Indonesia yang berkualitas,” ujarnya.

Bupati Jombang, Hj Mundjidah Wahab, juga menyampaikan bahwa atas nama pribadi maupun Pemerintah Kabupaten Jombang, mengucapkan terima kasih atas kerja sama Pemerintah Provinsi Jawa Timur, yang telah menggelar Kampanye Gemarikan.

“Terima kasih atas digelarnya Kampanye Gemarikan dan semua harus kita perhatikan. Karena stunting, sudah menjadi penanganan secara nasional. Stunting merupakan kondisi gagal dalam pertumbuhan pada Balita dan perlu adanya asupan serta tambahan supaya masyarakat gemar makan ikan,” tuturnya.

Baca juga :

Advertisement

Harapan ke depan, lanjutnya, kegiatan Kampanye Gemarikan bisa sering digelar di Kabupaten Jombang. Tidak hanya gemar makan ikan saja, tetapi juga program-program untuk masyarakat supaya mempunyai tambahan peningkatan perekonomian. Di Kabupaten Jombang sendiri, memiliki potensi di bidang ikan air tawar. Sehingga, bisa melakukan pembibitan, pengolahan hingga pemasaran.

“Alhamdulillah, angka stunting di Kabupaten Jombang setiap tahun mengalami penurunan. Tahun 2018 ada sebesar 20,1 persen stunting. Saat ini, mengalami penurunan di angka 13,1 persen pada Februari atau sekitar 9.462 Balita yang tersebar di 11 kecamatan. Mudah-mudahan dengan adanya kegiatan Gemarikan serta program-program dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur, bisa terus turun drastis,” paparnya.

Ditempat sama, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan, Nur Kamalia, menyampaikan bahwa kegiatan Kampanye Gemarikan merupakan hasil kerjasama Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Jombang bersama Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur. Di mana Kabupaten Jombang menjadi salah satu sasarannya, khususnya di Kecamatan Jogoroto, yang angka stuntingnya cukup tinggi

“Sebanyak 200 paket, kita bagikan kepada masyarakat berdasarkan data keluarga yang mengalami stunting. Serta keluarga beresiko stunting dengan harapan masyarakat akan terbiasa. Karena proteinnya sangat tinggi bergunanya untuk pertumbuhan serta kecerdasan yang sangat berpengaruh pada masa datang. Harapannya, masyarakat mulai sekarang gemar makan ikan,” ungkapnya

Berdasarkan data terakhir Bulan Timbang yang dilakukan rutin pada Febuari dan Agustus, angka stunting Kabupaten Jombang, mengalami penurunan. “Dari 20 persen menjadi 13 persen,” urainya. (azl/gie)

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas