Politik

Komisi IV DPR RI Gelar Reses Bidang Pertanian

Diterbitkan

-

Prihatinkan bantuan pupuk dalam mendukung swasembada pangan

Memontum Jombang – Anggota Komisi IV MPR/DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Drs.H.Guntur Sasono, M.Si menggelar reses dengan melakukan kegiatan dengar pendapat masyarakat di bidang pertanian bertema ‘Kajian Kehidupan Ketatanegaraan Negara Kesatuan Republik Indonesia’, Selasa (22/12) tadi. Turut hadir dalam pelaksanaan anggota dewan dari Dapil VIII Provinsi Jawa Timur itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Jombang, Priyadi, Sekjen DPC Partai Demokrat Kabupaten Jombang, Imam Hanafi, Pengurus DPC BMI Kabupaten Jombang dan PAC-PAC Partai Demokrat Kabupaten Jombang. Kegiatan sendiri, dilangsungkan di salah satu Rumah Makan di Kecamatan Mojoagung Kabupaten Jombang.

Dalam sambutannya, Guntur Sasono menyampaikan, ada hal yang sangat penting pada kondisi pandemi saat ini. Yakni, selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan, supaya bisa memutus rantai persebaran Covid-19.

“Kapan semua ini akan berakhir, kalau kita semua tidak mempunyai niat untuk melawannya. Selain 3M, saya juga menambahkan jangan lupa bersyukur serta mari kita selalu bahagia dan tersenyum. Insyaallah, itu akan dapat meningkatkan imunitas dalam diri kita,” katanya mengawali sapaan kepada tamu undangan.

Advertisement

Guntur Sasono menambahkan, bahkan dirinya mempunyai latar belakang sebagai TNI. Latar belakang itu juga, yang mengusik dirinya mengenai ketahanan pangan dan kemandirian pangan. Tetapi, kenapa kita atau masyarakat harus tergantung terhadap import.
“Perhatian saya adalah kepada petani. Petani yang demikian keras bekerja, pada saat panen harganya justru rendah. Bahkan, harus bertekuk lutut kepada kebijakan-kebijakan pemerintah yang belum terlalu siap sudah di vonis. Sehingga, menyebabkan petani bingung pada saat musim tanam, tidak ada pupuk,” tambahnya.

Masih menurut Guntur Sasono, kebijakan-kebijakan pemerintah, sedikit kurang pas. Pupuk sulit, pupuk datang tidak tepat pada waktunya, bibit datang tidak memenuhi masa tanam, bantuan alat-alat pertanian kurang sesuai kebutuhan.

“Semoga dengan penjelasan Kepala Dinas Pertanian, akan banyak mendapatkan masukan. Saya mohon pengarahan-pengarahan dari Kepala Dinas Pertanian, supaya kebutuhan petani terbangun dan tugas Kepala Dinas Pertanian terbangun,” ujarnya seraya memberikan kesempatan kepada Dinas Pertanian.

Kepala Dinas Pertanian, Priyadi, mengatakan bahwa berdasarkan identifikasi permasalah di sektor pertanian terdapat beberapa hal. Pertama adalah penggunaan pupuk kimia yang berlebihan mengakibatkan terdegredasinya tingkat kesuburan tanah. Sehingga, setiap tahun penggunaan pupuk kimia harus di tambah. Ketika tidak ditambah, maka akan terjadi penurunan produksi.

Advertisement

Lebih lanjut Priyadi menambahkan, rata-rata produksi di Kabupaten Jombang 6,3 ton gabah per 100 bata dan dapat menyediakan beras 255.000 ton dalam 1 tahun. Untuk konsumsi masyarakat Kabupaten Jombang, 125.000 ton/Tahun.

“Sehingga, masih bisa memberikan sumbangan kepada ketahanan pangan tingkat Nasional sebanyak 125.000 – 130.000 ton per tahun. Tetapi terdapat masalah kesuburan tanah yang mengalami penurunan sangat tajam. Namun, Alhamdulillah Tahun 2020 bisa diberikan anggaran sebesar hampir 1 miliar untuk pengadaan obat pengendalian hama,” paparnya.
Program di Tahun 2021 hanya ada dua, yaitu meningkatkan atau mengembalikan tingkat kesuburan tanah dan meningkatkan pengendalian hama. “Mungkin kemarin Jombang menjadi penerima sumbangan alat pertanian terbesar dan hal itu sudah sangat cukup untuk kabupaten Jombang,” katanya. (azl/sit)

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas